Archives

gravatar

Keunggulan Pupuk Organik Tebubima

PUPUK ORGANIK PERTAMA DI INDONESIA
 

DENGAN TECHNOLOGI 3 IN 1
 


BERIKUT VIDEO PEMBUATAN

Pupuk Organik CAP TEBUBIMA adalah singkatan dari Technology Bakteri Unggul Bio Multifungsi Prima di produksi oleh CV. Jaya Technology bertempat di Indramayu - Jawa Barat, 100% kami membuat dari bahan organik seperti limbah - limbah rumah tangga, dll. Kelebihan pupuk kami adalah matang / di Fermentasikan selama 1,5 bulan. Kami mempunyai 3 prodak unggulan berupa Pupuk Organik Padat, dan kedepannya kami selalu berinovasi dan akan membuat prodak baru seperti POC Pupuk Organik Cair. Berikut kami akan jabarkan Prodak unggulan kami.

PUPUK

BAHAN UTAMA : —————

● Kotoran Domba            ● Cangkang Telor
● Sekam Bakar                ● Dekomposer EM 4
Dami Padi
 
HARGA JUAL & HARGA AGEN : WA 087841087841 
 
PUPUK 

BAHAN UTAMA : —————

● Kotoran Domba       ● Kotoran Ayam Kampung
● Sekam Bakar            ● Dami Padi
● Eceng Gondok         Wortel
● Tomat                       Kulit Pisang
● Bonggol Pisang        Dekomposer EM4
● Keong                       Dekomposer M21
● Jakaba                      NANO BAKTERI
● Bio Multifungsi
● Vitamin 
 
● MENGANDUNG 15 BAKTERI UNGGUL 
● MENGANDUNG 17 ASAM AMINO 
● MENGANDUNG 16 UNSUR HARA MAKRO & MIKRO 
● MENGANDUNG PITOHORMON / ZPT 
● MENGANDUNG BOSTER PEMBUAHAN

PUPUK ORGANIK CAP TEBU BIMA DENGAN TECHNOLOGY 3 IN 1
● BISA DI JADIKAN PUPUK PADAT
● BISA DI JADIKAN PUPUK CAIR
● BISA DI JADIKAN MEDIA CANGKOK / TANAM

HARGA JUAL & HARGA AGEN : WA 087841087841
 
MEDIA TANAM

BAHAN UTAMA : —————

● Tanah Subur                 ● Pupuk Hijau
● Sekam Bakar
 
HARGA JUAL & HARGA AGEN : WA 087841087841 
 
SERTIFIKAT



INFORMASI KEAGENAN WA 087841087841
 
 
ALAMAT KAMI GUNAKAN GOOGLE MAPS
....................readmore

gravatar

Manfaat Pupuk Organik

Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun.


Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik.


Pupuk organik sendiri merupakan pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).


Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%. Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5%. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.


Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan. Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus. Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.


Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba. Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya.

Penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos berbahaya karena banyak mengandung logam berat dan asam-asam organik yang dapat mencemari lingkungan. Selama proses pengomposan, beberapa bahan berbahaya ini akan terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk. Untuk itu diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3). Pupuk organik dapat berperan sebagai pengikat butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan pupuk. Keadaan ini memengaruhi penyimpanan, penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah. Bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang banyak, seperti jerami atau sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos.


Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.[8] Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, terutama bagi pencinta tanaman hias. Banyak para pelaku hobi dan pencinta tanaman hias bertanya tentang komposisi kandungan pupuk dan prosentase kandungan nitrogen, fosfor dan kalium yang tepat untuk tanaman yang bibit, remaja, atau dewasa/indukan.

Dengan demikian, penggunaan Pupuk Organik mempunyai banyak manfaat apabila diaplikasikan dalam pemupukan lahan tanaman pertanian. Adapun penekanan pemakaian pupuk organik secara kontinu dan berkesinambungan akan memberikan keuntungan dan manfaat dalam pemakaian jangka panjang:
1. Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.
2. Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
3. Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman
4. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
5. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
6. Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
7. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
8. Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.
Namun demikian, perlu juga disadari bahwa keuntungan dan manfaat ganda diatas yang tidak didapatkan dalam pemakaian murni dengan pupuk anorganik/buatan/kimia. Langkah terbaik adalah mengkombinasikan pemakaian pupuk kimia dengan pupuk organik secara tepat sehingga tujuan awal untuk menambah kesuburan tanah dan peningkatan produktiftas tanaman pertanian terbukti nyata, atau penggabungannya disebut dengan Fisika, Kimia dan Biologi.

....................readmore

gravatar

Dampak Pupuk Kimia

Pupuk adalah zat, baik sistetis  atau organik, yang ditambahkan ke tanah untuk meningkatkan pasokan nutrisi penting  yang meningkatkan pertumbuhan tanaman dan vegetasi didalam tanah. Meski ditujukan untuk memberikan keuntungan keuntungan bagi manusia, namun dampak dari kegiatan pemupukan pada tanah perlu diperhatikan. Hal ini khususnya pada penggunaan pupuk kimia. Jika dilakukan secara berlebihan, penggunaan pupuk kimia bisa menimbulkan dampak yang justru merusak kesuburan tanah itu sendiri dan bukan menjadikannya subur. Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Dalam jangka pendek, pupuk kimia memang mampu mempercepat masa tanam karena kandungan haranya bisa diserap langsung oleh tanah, namun di sisi lain dalam jangka panjang justru akan menimbulkan dampak yang negatif.

Alhasil dengan penggunaan pupuk kimia pada masa itu dapat mendorong peninggkatan hasil panen dan penggunaan pupuk kimia mulai dirasa menguntungkan bagi para petani, namun seiring perkembangan waktu para petani sedikit demi sedikit. Dengan kecenderungan para petani menggunakan pupuk kimia dan meninggalkan penggunaan pupuk organik terjadilah pada saat ini dimana dampak-dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia mulai keluar, seperti penyakit tanaman yang sulit dikendalikan, hama yang sering menyerang dan tentunya hasil pertanian sedikit demi sedikit mulai berkurang.

1. Dampak negati penggunaan pupuk kimia terhadap tanah

  • Tanah menjadi asam
  • Tekstur tanah menjadi keras dan Padat
  • Tanah tidak dapat menyimpan air
  • Unsurhara didalam tanah hilang secara bertahap
  • Jasad renik atau mikroorganisme tanah mati
  • Tanah tercemar residu pupuk dan pestisida

2. Dampak negati penggunaan pupuk kimia terhadap tanaman

  • Munculnya penyakit baru pada tanaman
  • Serangan hama sulit dikendalikan
  • Tanaman mudah diserang hama dan penyakit
  • Terkandung residu pupuk kima dan pestisida didalam tanaman

3. Dampak negati penggunaan pupuk kimia terhadap ekosistem

  • Tercemarnya air
  • Tercemarnya udara akibat emisi metana dari penguapan pupuk kimia
  • Tercemarnya tanah
  • Berpengaruh membantu perubahan iklim

Menurut riset para ahli, pada umumnya tanaman tidak bisa menyerap 100% pupuk kimia. Selalu akan ada residua atau sisanya. Sisa-sisa pupuk kimia yang tertinggal di dalam tanah ini, bila telah terkena air akan mengikat tanah seperti lem/semen. Setelah kering, tanah akan lengket satu dengan lain (alias tidak gembur lagi), dan keras. Selain keras, tanah juga menjadi masam. Kondisi ini membuat organisme-organisme pembentuk unsur hara (organisme penyubur tanah) menjadi mati atau berkurang populasinya. Beberapa binatang yang menggemburkan tanah seperti cacing tidak mampu hidup di kawasan tersebut dan kehilangan unsur alamiahnya. Bila ini terjadi, maka tanah tidak bisa menyediakan makanan secara mandiri lagi, dan akhirnya menjadi sangat tergantung pada pupuk tambahan, khususnya pupuk kimia.

Penggunaan pupuk kimia juga berdampak pada lingkungan, penggunaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan eutrofikasi. Pupuk mengandung zat seperti nitrat dan fosfat. Zat ini menjadi racun untuk kehidupan akuatik. Dengan demikian meningkatkan pertumbuhan yang berlebihan dari ganggang di air dan menurunkan kadar oksigen. Hal ini menyebabkan lingkungan yang beracun dan menyebabkan kematian fauna di perairan. Pupuk kimia juga terdiri dari zat dan bahan kimia seperti metana, karbon dioksida, amonia, dan nitrogen. Hal ini pada saatnya akan menyebabkan pemanasan global dan perubahan cuaca. Bahkan, nitrous oxide, yang merupakan produk sampingan dari nitrogen, adalah gas rumah kaca ketiga yang paling signifikan, setelah karbon dioksida dan metana. Apabila ketergantungan pada pupuk kimia tidak terelakkan, maka tanah pertanian kita seperti masuk dalam lingkaran setan. Dipakai semakin banyak, tanah semakin rusak. Dan tanah yang semakin rusak akan membuat petani semakin bergantung pada pupuk kimia. Itulah yang terjadi pada hampir semua lahan pertanian di Indonesia, bahkan mungkin dunia. Fakta-fakta ini mengkhawatirkan dan perlu diambil langkah serius sesegera mungkin untuk menghindari akibat yang lebih parah. Upaya peningkatan produksi pangan yang salah, dengan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap bahan kimia, memberikan dampak negatif yang berlanjut pada pertaruhan nilai kesehatan manusia akibat residu kimia yang ditinggalkan. Dampak serius terhadap lingkungan menyebabkan penurunan kualitas produksi akibat kerusakan unsur hara tanah yang diikat oleh residu kimia dalam tanah. Wajar jika kini ternyata petani semakin kehilangan kesuburan tanahnya. Di satu sisi kemampuan produktifitas tanah semakin menurun, di sisi lain untuk mempertahankan produktifitasnya coba digenjot dengan pemakaian pupuk yang semakin meningkat. Artinya, penghasilan petani semakin menurun akibat menurunnya produktifitas tanah seiring dengan meningkatnya biaya akibat meningkatnya kebutuhan pupuk. Hal semacam ini tentunya nanti akan berdampak pada petani itu sendiri. Karenanya petani harus diberikan pemahaman tentang dampak atau efek dari penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Sebaliknya, jika para petani menggunakan pupuk alami, manfaat yang diperoleh cukup besar selain baik untuk tanaman juga akan baik bagi tanah dan lingkungan sekitar dan dapat diandalkan untuk jangka panjang. Pupuk organik bisa menjadi opsi pilihan petani untuk bisa meningkatkan produtifitas pertaniannya tetapi tetap berpijak pada unsur ramah lingkungan. Dalam Permentan No.2 tahun 2006 tentang pupuk organik dan pembenah tanah, pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Definisi tersebut telah dengan jelas telah menerangkan apa itu pupuk organik. Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet. Berikut ini adalah manfaat yang diperoleh apabila menggunakan pupuk organik:

  1. Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibanding pupuk anorganik.
  2. Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.
  3. Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.
  4. Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
  5. Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman, sehingga tanaman terhindar dari kekeringan.
  6. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
  7. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
  8. Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
  9. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
  10. Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.
  11. Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih bagus jika dibanding dengan pupuk kimia sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit dan tanaman lebih sehat.
  12. Untuk kesehatan manusia tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih menyehatkan karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih banyak.

Setelah melihat kelebihan penggunaaan pupuk organik tersebut akankah petani dan masyarakat luas masih membabi buta dan selalu mengandalkan pupuk kimia untuk tanaman? Sebenarnya bila ada kemauan untuk membuat pupuk organik, telah tersedia bahan yang melimpah di sekitar kita. Tetapi pada umumnya petani enggan membuat pupuk organik tersebut dan lebih memilih membeli pupuk organik buatan pabrik yang bisa tinggal pakai dan lebih praktis.

Dengan adanya pupuk organik diharapkan dapat menjadi solusi bagi perbaikan lingkungan. Para petani dihrapkan dapat beralih menggunakan pupuk organik agar tidak menimbulkan efek yang lebih besar lagi akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.

 

....................readmore

gravatar

Dokumentasi

TEBUBIMA cocok untuk segala medan seperti : Lahan Pertanian, Lahan Perkebunan, Holtikultura, Tanaman Hias, Tanaman Buah, Tanaman Sayur, Dll

PADI DALAM POT


 TANAMAN HIAS


PERKEBUNAN

 


AGEN PUPUK


ALL







....................readmore

gravatar

Tentang Kami


Telah dikembangkan pupuk organik alami yang dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi kendala produksi pertanian. Produk tersebut adalah pupuk CAP TEBUBIMA dari CV. Jaya Technology yang dipergunakan untuk tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan.

Pupuk Cap Tebubima CV. Jaya Technology mempunyai karakteristik yaitu:

  1. Mengandung mikroba yang mampu memperbaiki kesuburan fisik tanah.
  2. Mampu melarutkan residu pupuk kimia dalam tanah.
  3. Dapat mengikat air dalam tanah.
  4. Mampu dimanfaatkan oleh tanaman dengan cepat.
  5. Tidak mempunyai efek samping bagi tanaman.

Pupuk Cap Tebubima dari CV. Jaya Technology telah mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Organik



Mewujudkan CV. Jaya Technology yang memproduksi pupuk organik menjadi perusahaan yang mampu bersaing di wilayah Jawa Barat maupun di tingkat nasional dalam kurun waktu lima tahun mendatang serta dapat menjadikan perusahaan pupuk organik yang berwawasan lingkungan.

Dalam rangka tercapainya visi tersebut di atas, maka manajemen dan seluruh karyawan CV. Jaya Technology bertekad untuk bekerja secara profesional dengan misi sebagai berikut:

  • Meningkatkan kualitas produk pupuk organik dalam rangka tercapainya kepuasan pelanggan.
  • Meningkatkan daya saing melalui efisiensi dan produktivitas kerja.
  • Meningkatkan kinerja perusahaan melalui pemberdayaan yang optimal terhadap sumber daya yang tersedia, penerapan SMM ISO 9001:2008 dan SNI 6729:2013 secara benar dan konsisten.
  • Memahami apa yang menjadi harapan dan keinginan konsumen terhadap produk pupuk organik.
  • Meningkatkan SDM untuk masyarakat sekitar dan terbentuknya simbiosis mutualisme

Dokumentasi Pembelian Limbah / Hama Dari Petani



Kami Siap Kirim Wilayah Jawa Barat dan Sekitarnya




Dengan mesin Chopper sejumlah 2 unit, masing-masing Kapasitas 200-300kg bahan baku / jam.



 INFORMASI KEAGENAN WA 087841087841
 
ALAMAT KAMI (gunakan google maps) Klik Link di Bawah :

....................readmore

Total Pageviews

Translate


Popular Posts